7 Kelebihan Belajar Secara Online :




 Sumber: https://www.ernawatililys.com/2015/11/7-kelebihan-dan-kekurangan-belajar.html
Saat ini teknologi sangat membantu dalam setiap pergerakan manusia. Kemajuan dalam dunia internet dengan partner si handphone pintar membuat kehidupan semakin mudah dan tanpa jarak. Begitupun aktivitas manusia tak jauh dari hal yang berbau online. Sebut saja online banking, online shop, meeting online, sampai belajar pun bisa secara online. Nah, bagi kamu yang belum pernah, sedang proses atau yang sudah pernah merasakan kehidupan online, kita simak bersama ulasan dibawah ini guys.

1. Waktu & tempat  yang fleksibel

Waktu dan tempat menyesuaikan dimana Anda berada. Bisa di dalam kamar, di ruang makan, atau sambil nongkrong di lapangan cari signal. Anda lah yang menentukan posisi sambil duduk atau tiduran tidak ada yang tahu. Inilah pengorbanan yang Anda perlukan waktu dan tempat yang Anda punyai untuk diri Anda sendiri, belajar sambil mengatur diri. Menyesuaikan nyamannya dimana ketika Anda sedang belajar secara online.

2. Hemat ongkos

Ketika ada kelas Menulis offline di tanggerang, dijamin bisa dan diajarin nulis buku GRATIS. Anda hanya diminta untuk datang sendiri ke Tangerang, apakah Anda mau? Kelasnya hanya sebulan. Kebetulan Anda ada di ujung Sumatera. Masih mikir ongkos? Kebayang banyaknya pengorbanan yang dilakukan meninggalkan emak di kampung, istri di rumah dan tak melihat wajah anak-anak. Kebayang harga yang harus Anda bayar? Naik gojek, pesawat bahkan harus makan di warteg untuk memenuhi panggilan lambung. Dengan online Anda bisa berdua dengan pasangan sambil membaca ilmu menulis, mengawasi anak-anak mengerjakan PR, menengok emak yang lagi  merebus singkong di tungku. Semua kedekatan ini tidak akan ada jika Anda mau belajar offline. Belajar online inilah yang membuat Anda pintar bersyukur dapat ilmu sekaligus kenalan baru serta bisa bersama dengan keluarga. 

3. Hemat waktu perjalanan pulang pergi

Sama dengan diatas. Saya pernah dari Bekasi (lagi di rumah suami di Bekasi) ke Bogor untuk acara Bedah buku di acara Bookfair, kebayang lelahnya 2 jam di bus bermacet-macet ria. Lalu ada acara writer Gathering di BIP lokasi di Jakarta dari stasiun Bogor (lagi kebetulan di Bogor) harus melewati belasan stasiun dan satu stasiun transit, masih dua jam juga perjalanan dan pulangnya juga, habis waktu 4 jam di jalan. Kebayangkan kalau di rumah saja sudah dapat puluhan lembar buat ngetik. Ditambah saya selalu membawa anak-anak. kalau ada pertemuan online untuk ibu punya balita seperti saya sangat membantu. Yang masih minat belajar tapi tidak ada waktu, online juga bisa jadi solusi. 

4. Bisa diikuti baik dari dalam negeri dan luar negeri

Enaknya online itu bisa kapan saja dimana saja, dan jarak tak ada masalah. Baik dari ujung sumatera sampai ujung papua bisa ikut belajar online. Bahkan yang di luar negeri pun bisa. Kebayang ga, kalau offline siapa saja yang bisa PP pulang pergi cuma mau buat belajar nulis sejam dua jam. Selama sebulan, kalau  punya pesawat pribadi sih boleh. Tapi kalau cuma  punya pesawat  telepon alias handphone ya online sudah membantu dalam pertemuan setiap kelasnya.

5. Modal hanya punya handphone (laptop) plus kuota internet

Modal belajar kelas online hanya bermodal handphone yang disupport dengan kuota internet. Tinggal download aplikasi seperti whatsapp dan sejenisnya di handphone atau laptop juga bisa. Kemudian duduk manis menyimak materi, praktek dan teruslah hingga pertemuan akhir. Segala ujian dan rintangan tak akan jadi masalah dan tak akan jadi beban pikiran (soundrack sunGokong, hahay). 

6. Semua materi bisa di save

Ini enaknya kelas online, bisa kirim by email, save di note dan lain-lain. Bayangkan jika belajar offline terus si pematerinya cuap-cuap aja tanpa ada fotocopy materi apalagi modul. Pas pertemuan pikiran kita oke oke saja, capek diperjalanan materi menguap, lupa menuliskan. Tuh kan kalau online bisa dibaca berulang-ulang. 

7. Praktis & ekonomis

Benar banget praktis dan ekonomis. Praktis bisa kita belajar sambil nunggu jam tidur, lagi mau rehat dari pada nonton sinetron mending gunakan buat belajar nulis. Ga perlu pergi siapkan ongkos dan pilih-pilih baju. Belajar sambil pakai baju piyama oke-oke saja tidak ada yang melihat. Sambil rambut acak-acakan juga tidak masalah. Ekonomis pastinya, ongkos transport dan ongkos bensin ditukar jadi beli pulsa. Ekonomiskan bukan eko manis, eh. 

7 Kekurangan Belajar Secara Online

1. Perbedaan waktu

Sebenarnya waktu selalu jadi kambing hitam. Semua orang pastinya punya kesibukan sorangan alias sendiri-sendiri. Jika masih ada alasan waktu, misalnya beda cuma sejam antara WIB dan WITA, coba saja perjuangkan. 

2. Budget lebih untuk kuota internet

Sering banyak notif dan sering download gambar apalagi video bikin kuota sekarat. akhirnya sering sekali beli pulsa. Siasati dengan memilih mana yang perlu di download atau tidak. terapkan hidup hemat jika masih belum memiliki penghasilan. Atau kerja keras cari uang lebih untuk beli pulsa tambahan.

3. Handphone sering penuh notif

Baru ditinggal satu detik sudah ribuan notif. Gak dibaca takut ketinggalan, ga update, tapi kalau dibaca semua bikin napas pengap. Belajar baca cepat, jangan di eja ya. Ini salah satu solusi saja, guys. 

4. Cepat Lowbath

Handphone cepat lowbath bisa di charger kembali. Kalau perlu sediakan power bank. Yang jadi masalah adalah ketika semangat belajar Anda ikutan Lowbath. 

5. Ga bisa jauh dari HP

Mau makan pegang HP, mau tidur pegang HP, bangun tidur pegang HP. Wah ada apa sih kok ga bisa jauh-jauh minimal sehari bisa selingkuh saja dari HP. 

6. Miss communication

Namanya online, ada yang belajar sambil makan, tiduran, nahan ngantuk, badan lagi pegal-pegal bahkan ada yang diperjalanan. Miss com kakaknya si kokom ini jadi salah satu penyebab utama dalam belajar online. Makanya sering makan makanan bergizi ya, dan siapkan diri untuk menerima ilmu. Jangan karena online jadi enak-enakan semaunya. 

7. Tidak fokus

Yup, kelihatan sering tidak menyimak materi. Dia hadir kalau ada waktu saja. Ketika jam belajar sering bergentayangan dimana-mana. Padahal waktu belajar sebaiknya menyimak kalau tidak mengerti tanyakan. Jangan hanya jadi silent rider saja. Terus juga jarang praktek. Ilmu saja masuk, praktek hampir sekali tidak mau. Makanya suka tidak fokus jadi penulis. Akhirnya terbitlah galau. 

7 Tipe Peserta Online

1.Tipe semangat

Peserta ini sejak awal sudah memiliki niat yang kuat. Menyiapkan semua amunisi yang diperlukan. Handphone dengan memory file yang sudah dikhususkan untuk belajar menulis secara online. Jadi tidak ada lagi namanya memory full. Semua game di uninstall, semua aplikasi di unsinstall, kecuali yang dibutuhkan. Kuota internet selalu full. Tidak miskin kuota walaupun harus puasa daud setiap hari. Yang penting tujuannya menjadi penulis dan belajar dari para ahlinya membuatnya semakin semangat berkarya tanpa kenal lelah dan tanpa banyak alasan. 

2. Tipe Ingin dimengerti 

Peserta yang seperti ini biasanya mengeluhkan waktu yang tidak pas baginya, menyebutkan kesibukan hidupnya, kekurangan yang dimilikinya, pokoknya semua yang kurang-kurang ada pada dirinya minta dimengerti. Padahal mengurus ratusan orang tidak mudah lho, apalagi secara online. Guru saja yang mengajar secara offline selalu dapat kabar belakangan kalau muridnya tidak ada kabar. Apalagi yang online yang tidak terlihat mata, hanya ALLAH yang tahu si peserta lagi ngumpet dimana, dan masalahnya apa. Jadi berusalah untuk segera menyesuaikan diri, bukankah yang ingin belajar itu Anda, jadi cobalah Anda yang mengerti TIM Pengajar. 

3. Tipe BOS

Peserta ini ibarat tamu yang diundang ke kelas menulis. Kemudian Tuan rumah mempersilahkan jam belajar pukul sekian dan jam istirahat pukul sekian. Lalu parkiran ada di sebelah kanan depan. Namanya suka mengatur, seberapa pun tuan rumah memberikan aturan selalu dibilang kurang ini dan itu. Sudah menjudge belajar online pasti tidak efisien. Sekalipun belajar offline pun apa bisa efisien? Karena perbedaan tempat peserta, kesibukan pekerjaan, kuliah bahkan urusan rumah semuanya berbeda-beda. Jadi cobalah Anda yang mentertibkan hawa nafsu Anda sendiri. Jadilah tamu yang menyenangkan tanpa harus mengacak-ngacak isi rumah orang. Anda adalah seseorang yang mau belajar, mau menerima aturan, so jangan bikin aturan dalam peraturan. Keep Calm!

4. Tipe Sengsara  

Peserta ini semangatnya ada, bahkan bisa luar biasa. Tetapi hidupnya lah yang bikin sengsara. Pertama, Fakir signal karena provider yang sering PHP “Pemberi Harapan Palsu” signal sering pergi dan hilang sesuka hati tanpa permisi. Kedua, Fakir handphone karena handphone yang dipakainya masih jadul dan memorynya selalu full. Buat dempul belum ada uang terkumpul. Ketiga, fakir kuota  karena hidupnya selalu sepi notif. Kehabisan pulsa buat setting internet kuota. Sering cari wifi ditengah-tengah keberadaannya. Untuk tipe ini sebaiknya survive lah, hidup penuh banyak perjuangan. Keluar dari Zona Aman, cari tantangan untuk menggapai impian. Keep Spirit!

5. Tipe Jelangkung 

Peserta ini sering datang ga diundang dan pergi ga diantar (hihihi bukan itu ya), jelangkung disini keberadaannya sesuka hatinya. Kadang tipe jelangkung ini banyak nggak nyambungnya. Semua info tertinggal  bahkan sering kurang update. So, tobatlah. Segera berbaur dengan warga lainnya dengan tertib pada waktu kelas dan jam-jam tertentu yang telah disepakati. 

6. Tipe pendiam 

Peserta yang keberadaannya ada, hanya menyimak saja, tidak berinteraktif.  Ada yang semua peraturan ditaati, tugas dikerjakan, sampai terakhir jadi peserta yang loyalitas. Atau ada juga yang peserta hanya diam saja, tidak baca notif, tidak mengerjakan tugas, hingga akhirnya akan dikeluarkan oleh alam baik milih left sendiri atau dikeluarkan karena point nya habis. 

7. Tipe Zuper Zibuk 

Peserta disini, selalu bilang dialah manusia paling sibuk sedunia. Jam terbangnya melebihi penulis terkenal sekalipun. Lalu masih adakah waktu untuk belajar menulis? Jika semua waktu telah habis, mungkin alternatifnya adalah belajar offline. Itupun lebih banyak yang harus dikorbankan lho. Dari waktu keberangkatan, waktu perjalanan sampai jam acara kepenulisan, hingga waktu buat perjalanan pulang. Tuh kan ribet. Jadi mau belajar offline atau online? Hidup adalah pilihan.
Salam Menulis

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama